Kontrakan, 23 Jan 2005
19.05
Pikiran gilaku ...

Pikiranku… tak dapat kumengerti …
Lagu dari siapa ini gua juga ga tau, tapi yang pasti iramanya asik, dan dapatnya dari kos ndoki.. jadi gandrung ama nih musik…

Ahhhhhhhhhhhhhhhhh…………. Hari ini sangat tidak mood. Kenapa? Lagi-lagi pertanyaan ini muncul lagi. Akhir-akhir ini aku merasakan perasaan ini. Alasannya? Macam-macam. Tadi siang nonton GlobalTV, ramalan untuk Cancer, katanya, jangan terlalu membesarkan masalah kecil. Hum….. aku tidak tau apa penyebab kekesalan, ketidaksenangan, ketidaknyamanan, kesepian, kebencianku selama ini. Maksudku, akhir-akhir ini. Akhirnya aku mencoba untuk mencari teman sejatiku. Kenapa? Mungkin aku pernah down merasa tidak punya teman dekat yang selalu ada jika aku butuhkan. Mungkin betul bahwa sebaik-baiknya teman kita, tidak mungkin dia bakal tahan dengan perlakuan, perasaan kita yang tidak menentu. Mereka juga punya masalah sendiri, kerjaan sendiri, orang lain yang harus mereka perhatikan, apakah orang tua, teman, pacar atau siapa mereka. Aku juga akhir-akhir ini sering mengucapkan kata sucks. Hahaha… dulunya bukan gua banget ya. But that’s what I’ve done. Beberapa hari yang lalu dengerin lagu temen, hum…lupa band apa itu, tapi, aku ingat banget apa yang dikatakan temenku, katanya lagu ini hebat banget, mengucapkan kata “FUCK” sampe 93 kali. Busetttt…hebat banget. Aku jadi tertarik ama lagu ini, dan kudengar hingga akhir. Hum….setelah kuperhatikan lagu itu, sepertinya ada kalimat terakhir yang kurang lengkap. Kupikir akan lebih keren lagu itu bila diakhir lagu itu ditambah lirik “FUCK MY MOUTH”. Alright? Cool? I think so… don’t know bout your own.

Yepp, finally aku mencoba mencari teman sejati yang selalu ada kapanpun aku mau, dan dia selalu ada untukku. Dia tidak sibuk, tidak perlu mengkhawatirkan orang lain, karena memang dia tidak bisa. Dia hanya milikku, dan pasti ada untukku kapanpun dan sesering apapun. Apa yang ada di kepalaku? Akhir2 ini aku paling suka denger musik keras-keras bila stress atau lagi banyak pikiran. Dan aku berteriak juga menyanyikan lagu itu. Sometimes, juga suka joget kayak orang gila. Hahhaa… pokoknya ngga karuan. Siapakah teman sejatiku ini? Hum….. let’s see… awalnya kupikir menulis. Katanya dengan menulis, kita bisa mencurhatkan semua perasaan kita. Selain itu, sebenarnya juga mengasah kemampuan kita menulis dan mengasah kemampuan kita untuk menjelaskan sesuatu lewat tulisan. Hum… aku coba menulis dengan tangan, tapi ternyata aku tidak begitu suka menulis dengan tangan, maksudnya terkadang doank. Kupikir, sesuatu teman yang bisa melepaskanku dari semua pikiranku, adalah sesuatu yang membuatku ingin melakukan itu jika sedang stress, bukannya memaksakan diri sendiri. Tapi bisa jadi untuk awal kita harus memaksakan diri? Aku juga tidak mengerti. Akhirnya kuakui, aku lebih suka menulis dengan keyboard. Rasanya lebih enak aja. Tapi jika harus menulis pakai komputer, pasti aku juga tidak bisa memiliki teman sejatiku ini kapanpun aku mau. Kenapa? Yup..... karena aku kongsian komputer dengan kokoku. Jadi, tak bisa sebebasnya aku memakainya. Akhirnya kuputuskan menulis bukan teman sejatiku. Mungkin belum jodoh kali ya sekarang. Tapi ga tau juga jika ke depannya, dia bisa jadi teman sejatiku. Maybe... oke deh. Akhirnya kepikiran satu lagi, GITAR? Soalnya kalau melihat orang maen gitar, rasanya ingin sekali bisa memainkannya. Aku suka musik. Jadi kupikir kalau lagi bete, enak juga maen gitar, trus nyanyi sekeras-kerasnya. Lagipula, kalau bisa maen gitar, keren juga.... hehehehheehe.... ini yang kepikiranku. Kalau bisa maen gitar, kan keren, kalau lagi pergi jalan-jalan, bisa menyenangkan semua orang dan meriangkan hati orang lain yang bosen naik bus kelamaan, maybe... Itu yang ada di pikiranku. Tapi akhirnya kepikiran satu kendala lagi, hum... kalau maen gitar, kan harus belajar lama, dan belum tentu bisa memainkan semua lagu. Mungkin saja ketika bete, aku ingin dengar lagu A, tapi ternyata aku Cuma bisa lagu B. Wah wah.. jayus juga kan. Aduhhhhh.............. ROKOK? Bisa jadi, hehe...kan dia bisa ada aja kapanpun aku mau. Tapi ragu-ragu. Pertama, bisa merusak kesehatan. Kedua, ngabisin duitt.... Waduh.. trus apa donk yang bisa menjadi teman sejatiku? Sebenarnya mungkin jawabannya adalah religi? Maksudnya agama. Sebenarnya bukan agama sih, tapi lebih tepatnya jiwa spiritual. Tapi sejujurnya, sangat susah sekali untuk menerapkan yang satu itu. Tadinya kepikiran pengen ke bar atau pub atau apapun itu namanya, dimana ada musik keras, dan kita bisa berteriak tanpa dikira orang gila, dan berjoget sesukan kita tanpa dikira orang gila. Karena semua orang disana seperti itu bukan? Jadi bisa mengekspresikan diri sesuka hati kita. Tapi bisakah aku memilih itu? Belum tentu juga. Pertama, di Indonesia mencari tempat seperti itu masih tidak begitu banyak, maksudnya tidak semenjamur warteg di Binus, dan lagi kalau ke sana butuh modal juga, dan lebih asik perginya naik mobil. Ya jelas donk, aku kan orang malas, kalau mikirin kesananya harus naik taksi atau apa aja, wah uda ga mood kali. Kedua, di Indonesia tempat seperti itu masih dianggap tabu. Maksudnya apalagi cewe, pasti sudah pasti dikira cewe ngga bener. Ketiga, kalau kesana harus hati-hati, karena banyak cowo atau siapapun yang bisa mengambil kesempatan saat kita lagi banyak pikiran, jadi sepertinya butuh teman ke sana juga. Aduhhh... pokoknya susah deh. Lantas??? Any answer?

Kenapa ya jadi aku ini susah banget. Aku sendiri tidak dapat mengerti pikiranku, tidak dapat mengontrol pikiranku. Waduh, malah kebalikannya, aku malah dikontrol dan diperbudak ama pikiranku sendiri. Tapi aku sadar, ternyata kalau lagi banyak pikiran, ternyata yang paling sering terbersit di pikiranku adalah melakukan hal-hal yang gila, yang belum pernah dilakukan. Misalnya, ke mal dengan berpakaian seksi sambil merokok. Berlaku seolah-olah bukan diri kita sendiri, dan cuek dengan mereka yang memandang aneh, “kok cewe merokok sih? Pasti cewe ngga benar”. Kalimat inilah yang biasa juga terucap dari mulut teman ceweku, termasuk kadang dari mulutku juga. Tapi napa, saat aku lagi banyak pikiran, justru terbersit untuk melakukan itu? Benar-benar rapuh sekali aku ini.

Aku coba teliti, apa penyebab semua ini. Aku tidak tau pasti jawabannya. Tapi aku akan mencoba mencarinya, dan hanya satu yang ada di pikiranku. AKU PALING TIDAK SUKA BILA MERASA BAHWA AKU TIDAK BISA MEMBANTU ORANG YANG KUSAYANGI YANG SEDANG ADA MASALAH. Itulah yang kurasakan. Hal lainnya yang kupikir mendukung pikiranku, adalah karena MELANKOLISku ini. Yang selalu menganggap semua hal adalah neraka, bahkan masalah kecil jadi besar. Ujung-ujungnya yang salah adalah AKU. So? Apa yang bisa disarankan pada diriku sendiri adalah “Rasakan sendiri, semua kan salahmu!!!” Tak ada yang mau mendengarkan kekonyolanku.

Buat teman-teman yang membaca, inilah diriku yang sedang abnormal. Sangat BEJAT !!!


0Comments:

Post a Comment

<< Home