Teman-teman, pengen nanya nih. Emang ada ya kriteria suara kentut yang murahan ama elit? Kata Ndok, suara kentut yang bagus dan elit itu “Dhuttt....”. Masa sih? Hipotesa dibuat-buat sendiri nih. Terus, kalau suara kentut “Prett...” katanya murahan. Ok lah ya, masi kedengaran bagus Dhut daripada Pret. Tapi kalau kentut yang bersuara “Pret - pret pret – pret pret – pret” keren donk ya. Suaranya bernada dan panjang. Bisa jadi musik lagi. Apalagi kalau dicampur Prot dan prepetprepetprepet. Lengkap de akustiknya. Maklumlah ada yang iri ga bisa buat kentut bermusik. “Kalau kentutnya gini, gimana Ndok?”, kata Elly sepanjang hari Minggu, setiap mau kentut. “Itu mah pret pret pret. Mirip suara eek”, kata Ndok. Sepanjang hari pokoknya Elly ga berhasil menciptakan suara kentut Dhutt. Setelah dipikir-pikir, apa spesialnya sih Dhutt? Saya rasa, kentut itu punya suara khasnya masing-masing. Tidak ada suara kentut elit maupun murahan. Tapi yang pasti, kentut tanpa bersuara itu biasanya licik. Karena orang-orang tidak sempat menutup hidung untuk menghindari serangan bau kentut.
0Comments:
Post a Comment
<< Home