30 Juni 2004 (22:32) Kontrakan
Bete Menunggu ...
Hiks……ari in BT banget, sedih…. Kesel…semuanya yang bad mood bercampur aduk. W ga tau ada apa...napa w terlalu agresif...
Hari ini terasa melelahkan dan sangat membosankan. W tidak melakukan apa-apa. Tidak ada yang kudapat hari ini. Palingan cuma nonton VCD “Hans Christian Andersen”, cerita biografinya dari penulis fairytale : putri duyung, itik buruk rupa, dll. Itupun sebenarnya Cuma secuil hal yang w dapat hari ini. W menghabiskan berjam-jam online di depan komputer dia. Sebenarnya tidak betah online selama itu, tapi w sebenarnya sedang menunggu dia balik. Biasanya dia tidak pergi belajar selama ini. Siapa tau? Lagipula dia ngga bilang lama atau tidak. Kalau lama, napa tidak dari awal bilang, bukankah seharusnya dia tau sifatku, di mana aku pasti akan menunggunya pulang. Ataukah aku yang terlalu naif mengira dia sangat mengerti aku. Terlalu berharap banyak. Sempat dia pulang, tapi Cuma meletakkan tas lalu pergi. Lama..... lama w tunggu, ngga kunjung balik, hingga vcd yang aku tonton sudah habis. Bahkan cerita yang menemaniku hari ini pun sampai tamat kutonton, tapi dia tetap tak kunjung balik. Sesibuk itukah dia? Tidakkah dia mengerti? Atau apakah aku kembali yang terlalu berharap banyak? Sudahlah..lama-lama aku seperti orang gila, orang yang gila karena sayang, orang yang gila karena terlalu mengharapkan seseorang. Bingung..... gimana baiknya, apakah aku akan seperti ini terus? Atau apakah aku harus melepaskan diri? Tapi aku masih menyayanginya, aku masih ingin berada bersamanya. Benarkah apa kata orang menyayangi itu tidak harus memiliki. Karena bersama dia, sering aku mengalami hal-hal suka, tapi tak sedikit pula rasa sakit yang w rasakan. Apakah enaknya aku mengambil keputusan yang terbaik demi melihat masa depan? Aku tidak ingin seperti ini terus, aku sudah terlalu menyayanginya, sehingga menghalangi masa depanku sendiri. Kenapa aku malah menjadi seperti ini, aku juga tidak mengerti.
Terbersit pikiran baik kalau dia lagi mempersiapkan ulang tahunku beso, tapi aku tidak ingin berharap banyak. Lagipula dengan penungguanku yang begitu lama dan membosankan, apakah itu masih tetap pantas diganti dengan apa yang telah dia siapkan. Ahhh....sudahlah, aku tidak mau memikirkan hal positif ini, apalagi kalau ternyata itu Cuma khayalan w doank. Aku ngga mau tambah sakit.
What should i do?
Kalau aku minta putus, pasti bukan hanya dia yang merasa sedih, tapi terlebih-lebih akulah yang akan paling merasa sedih. Apalagi tidak ada alasan pasti untuk itu, hanya karena aku yang tidak bisa menahan dan mengontrol emosiku, hanya karena aku yang tidak bisa dewasa untuk menghadapi gejolak hati sendiri.
Sudahlah....coba jalankan dulu... nanti akan datang saatnya bagiku jawaban itu....